ANTIKONVULSI
Sejarah obat Antikonvulsi pertama yang dipakai untuk mengobat serangan kejang ialah fenitoin, suatu hidantoin yang ditemukan pada tahun 1938 hingga sampai saat ini masih dipakai untuk mengendalikan serangan kejang ( Kee dan Hayes, 1996).
Antikonvulsan Merupakan suatu aktivitas yang
diberikan oleh senyawa tertentu yang dapat mengobati suatu penyakit yang
memiliki gejala kejang seperti epilepsy (Alfathan dan Wathoni, 2019). Antikonvulsi (antikejang) digunakan untuk mencegah
atau mengobti epilepsi dan bangkitan non-epilesi. Anti Konvulsi merupakan
golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada kasus-kasus kejang
karena epileptik. Golongan obat ini lebih tepat dinamakan Anti
Epilepsi ( Tjay dan Rahardja, 2007).
Mekanisme kerja terjadinya epilepsi telah
dikemukakan satu abad yang lalu oleh John Hughlings Jackson, bapak epilepsi
modern. Pada fokus epilepsi di korteks serebri terjadi letupan yang timbul
kadang-kadang, secara tiba-tiba, berlebihan dan cepat,letupan ini menjadi
bangkitan umum bila neuron normal di sekitarnya terkena pengaruh letupan
tersebut. Adanya letupan depolarisasi abnormal yang menjadi dasar
diagnosis diferensial epilepsi memang dapat dibuktikan (Gunawan, 2007).
Menurut Gunawan (2007), Obat antikonvulsi
terbagi menjadi 8 golongan. Empat golongan antikonvulsi mempunyai rumus dengan
inti berbetuk cincin yang mirip satu sama lain yaitu golongan hidantoin,
barbiturate, suksinimid dan oksazolidindion. Berikut merupakan 8 golongan an
tikonvulsi :
·
Golongan hidantion
·
Golongan barbiturate
·
Golongan oksazolidindion / Trimetadion
·
Golongan suksinimid
·
Golongan karbamazepin
·
Golongan benzodiazepine
·
Golongan asam valproate
Golongan gabapentin/ Pregabalin
Rumusan Masalah :
1. kenapa sampai
sekarang fenitoin masih digunakan sebagai pengendalikan serangan kejang ?
2. Bagaimana
interaksi obat antikonvulsan?
3. Bagaimana mekanisme kerja obat dan efek
samping dari obat antikonvulsan?
DAFTAR PUSTKA
Fathan, P dan N.
Wathoni. 2019. Review Artikel: Metode Pengujian Aktivitas Antikonvulsan Sebagai
Skrining Pengobatan Epilepsi. Jurnal Farmaka. 17(2)
:143-149.
Gunawan, S. G.
2007. Farmakologi dan Terapi.
Universitas Indonesia, Jakarta.
Kee, J. 1996.
Farmakologi : Pendekatan Proses
Keperawatan. EGC, Jakarta.
Assalamualaikum, saya akan mencoba menjawab soal nomor 1, menurut saya fenitoin ini merupakan sediaan yang paling sedikit efek toksiknya, sedikit efeknya terhadap sedasi umum, dan juga tidak menimbulkan adiksi. Tetapi, obat ini tidak diperbolehkan dipakai selama kehamilan karena dapat menimbulkan efek teratogenik pada janin. Sekian, semoga dapat membantu.
BalasHapusSaya mencoba untuk menjawab pertanyaan no 2 interaksi Antikonvulsan – Depresan lain
BalasHapusAntikonvulsan adalah depresan SSP. Senyawa ini menekan atau mengurangi fungsi seperti koordinasi dan kewaspadaan. depresi atau kegagalan berlebihan dapat terjadi jika anti konvulsan digunakan bersama depresan SSP lain. Akibatnya : mengantuk, pusing, kehilangan koordinasi motorik dan kewaspadaan mental. Pada keaadaan parah timbul kegagalan peredaran darah dan gangguan ungsi pernafasan, menyebabkan koma dan kematian.
Baiklah, disini saya akan mencoba menjawab soal yg no. 3. Dimana, mekanisme kerja obat anti konvulsi berprinsip bekerja untuk menghambat proses penyebaran kejang dan menghambat inihiasi,adapun mekanismenya adalah sebagai berikut:
BalasHapus1. Modulasi voltage-gated ion channels, termasuk natrium(Na+),kalsium(Ca+)dan kalium(k)
2.Peningkatan inhibisi GABA melalui efek pada reseptor GABA-A, transporter GAT-1 GABA, atau GABA transaminase
3.Modulasi langsung terhadap pelepasan sinaptik
4.Inhibisi sinap eksitasi melalui reseptor glutamat ionotropik termasuk reseptor AMPA.
Baiklah kk akan mencoba menjawab nomor 2 Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang. Selain mengatasi kejang, antikonvulsan juga digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf (neuropati) atau mengobati gangguan bipolar.
HapusHallo kak eva, saya mencoba menjawab yg no 3 untuk efek sampingnya yaitu:
BalasHapus-Jumlah sel darah putih dan sel darah merah berkurang
-Ruam kulit
-Tenang
-Pembengkakan gusi
-Penambahan berat badan
Baiklah Kk mencoba menjawab pertanyaan no Mor 2 Yaitu Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang. Selain mengatasi kejang, antikonvulsan juga digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf (neuropati) atau mengobati gangguan bipolar.
BalasHapus