Jumat, 29 November 2019

ANALGETIK (KIMIA MEDISINAL)


ANALGETIK merupakan zat-zat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dengan aksi sentral atauperifer tanpa mengganggu kesadaran. Analgetika pada umumya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek antiinflamasi. Berdasarkan mekanisme kerjanya Analgetik terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu analgetik opioid dan analgetik non-opioid. Analgetik opioid merupakan kelompok obat yang selain memiliki efek analgetik, juga memiliki efek seperti opium (Gunawan, 2008).
            Asetosal adalah obat nyeri tertua (1899) yang sampai saat ini paling banyak digunakan diseluruh dunia. Zat inin berkhasiat sebagai obat anti-demam dan pada dosis rendah sekali 80 mg berdaya menghambat agregasi trombosit. Pada dosis lebih besar dari normal (>5 gr sehari) obat ini berkhasiat sebagai anti-radang. Obat ini juga banyak digunakan sebagai alternatif dari antikoagulansia untuk pencegah infark kedua setelah terjadi serangan. Hal ini karena daya antitrombotisnya (Tjay dan Rahardja, 2007).

Berikut ini merupakan jenis dan contoh obat analgetik yang paling sering digunakan:
1. Analgetik Opioid atau Analgetik Narkotika
Analgetik narkotik merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan Papever somniferum atau dari senyawa sintetik. Analgetik ini digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang bersumber dari organ viseral. Penggunaan berulang dan tidak sesuai aturan dapat menimbulkan toleransi dan ketergantungan.
Contoh analgetik narkotik :
v  Kodein (tunggal atau kombinasi dengan parasetamol)
v  Fentanil HCl
v  Morfin HCl
v   Tramadol
v  Petidin
2. Analgetik Non-narkotik
Obat Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat (SSP) atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan atau ketergantungan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Contoh obat Analgesik Non-Narkotik :
v  Ibupropen
v  Paracetamol/acetaminophen
v  Asam Mefenamat
v  naproxen sodium
v  ketoprofen

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mekanisme kerja asetosal dalam menghilangkan rasa nyeri?
2. jelaskan efek samping yang dapat di timbulkan pada saat mengkonsumsi obat analgetik!
3. Bagaimana mekanisme kerja obat analgetik secara umum?

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan.G.Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit FKUI.  Jakarta.
Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya, edisi V. Penerbit PT Elex Media Komputindo kelompok Gramedia, Jakarta.
Wilmana, P.F. & Gan, S. 2007. Analgesik-Antipiretik Analgesik AntiInflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai, dalam: Farmakologi dan Terapi, Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 207-209.

8 komentar:

  1. Terimakasih atas artikelnya sangat bermanfaat sekali, saya ingin mencoba menanggapi pertanyaan no 1
    Dimana astetosal ini merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, terima kasih jawabannya, disini saya mencoba melengkapi jawabannya Dimana Mekanisme kerja asetosal adalah dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) melalui beberapa mekanisme. Asetosal berikatan secara kovalen dengan sisa serin dari enzim siklooksigenase secara irreversibel, yang selanjutnya berakibat terjadinya hambatan pada sintesis prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan A2. Penghambatan pada sintesis prostaglandin dan prostasiklin akan menimbulkan efek anti-inflamasi, analgetik dan anti-piretik, sedangkan penghambatan pada prostasiklin dan tromboksan A2 akan menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terjadinya perpanjangan waktu perdarahan.

      Hapus
  2. Hallo kak eva, disini saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
    Adapaun efek samping dari Analgetik sebagai berikut:

    Sakit perut
    Sakit kepala
    Kulit mudah memar
    Telinga berdenging
    Mual
    Muntah
    Kelelahan parah
    Urin berwarna gelap
    Mata dan kulit menguning
    Diare
    Sembelit

    BalasHapus
  3. Saya akan coba menjawab pertanyaan no 2.
    Setiap obat tidak bisa menuju reseptor yg spesifik, jadi setiap obat memberikan efek samping berbeda, seperti yang kita ketahui obat analgetik itu sangat bnyak, ada yg opioid, non opioid, tentu saja keduanya mempunyai efek samping berbeda.
    Jadi peemasalahan disini obat analgetik mana yg anda tanyakan?

    BalasHapus
  4. Terimakasih kak, artikelnya sangat membantu , disini saya mencoba menjawab permasalah no 3 yaitu Mekanisme umum dari obat-obatan golongan ini adalah dengan cara mengeblok biosintesis prostaglandin dengan cara menginhibisi enzim COX sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit.

    BalasHapus
  5. Hay eva..
    Syaa akan mencoba menjawab permasalahan anda menurut saya efek samping dari obat analgetik ialah ketagihan sehingga setiap sakit sedikit harus mengkonsumsi obat analgetik tersebut

    BalasHapus
  6. Terimakasih kak, artikelnya sangat membantu.
    Saya ingin bertanya kak, bagaimana akibatnya jika leukosit dalam tubuh kadarnya tinggi?

    BalasHapus
  7. Hay eva... Saya sedikit menambahkan jawaban soal yang pertama dan ke tiga...
    JAWABAN 1
    Mekanisme kerja asetosal adalah dengan menghambat enzim siklooksigenase melalui beberapa mekanisme. Asetosal berikatan secara kovalen dengan sisa serin dari enzim siklooksigenase secara irreversibel, yang selanjutnya berakibat terjadinya hambatan pada sintesis prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan A2. Penghambatan pada sintesis prostaglandin dan prostasiklin akan menimbulkan efek anti-inflamasi, analgetik dan anti-piretik, sedangkan penghambatan pada prostasiklin dan tromboksan A2 akan menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terjadinya perpanjangan waktu perdarahan.
    JAWABAN 3
    Mekanisme umum dari obat-obatan golongan ini adalah dengan cara mengeblok biosintesis prostaglandin dengan cara menginhibisi enzim COX sehingga mencegah sens... Baca selengkapnya

    BalasHapus