ANALGETIK merupakan zat-zat yang dapat mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri dengan aksi sentral atauperifer tanpa mengganggu
kesadaran. Analgetika
pada umumya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit
kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain misalnya nyeri pasca bedah dan
pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat
yang sulit dikendalikan. Hampir semua analgetik ternyata memiliki efek
antipiretik dan efek antiinflamasi. Berdasarkan mekanisme kerjanya Analgetik
terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu analgetik opioid dan analgetik
non-opioid. Analgetik opioid merupakan kelompok obat yang selain memiliki efek
analgetik, juga memiliki efek seperti opium (Gunawan, 2008).
Asetosal
adalah obat nyeri tertua (1899) yang sampai saat ini paling banyak digunakan
diseluruh dunia. Zat inin berkhasiat sebagai obat anti-demam dan pada dosis
rendah sekali 80 mg berdaya menghambat agregasi trombosit. Pada
dosis lebih besar dari normal (>5 gr sehari) obat ini berkhasiat sebagai
anti-radang. Obat ini juga banyak digunakan sebagai alternatif dari
antikoagulansia untuk pencegah infark kedua setelah terjadi serangan. Hal ini
karena daya antitrombotisnya (Tjay dan Rahardja, 2007).
Berikut
ini merupakan jenis dan contoh obat analgetik yang paling sering digunakan:
1. Analgetik Opioid atau Analgetik Narkotika
Analgetik narkotik
merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan Papever somniferum atau dari
senyawa sintetik. Analgetik ini digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai
hebat dan nyeri yang bersumber dari organ viseral. Penggunaan berulang dan tidak
sesuai aturan dapat menimbulkan toleransi dan ketergantungan.
Contoh analgetik
narkotik :
v Kodein (tunggal atau kombinasi dengan parasetamol)
v Fentanil HCl
v Morfin HCl
v Tramadol
v Petidin
2. Analgetik Non-narkotik
Obat Analgetika perifer (non-narkotik),
yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja
sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik ini cenderung mampu
menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan
saraf pusat (SSP) atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat
Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan atau
ketergantungan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunaan Obat Analgetika
jenis Analgetik Narkotik).
Contoh obat Analgesik Non-Narkotik :
v Ibupropen
v Paracetamol/acetaminophen
v Asam
Mefenamat
v naproxen sodium
v ketoprofen
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana mekanisme kerja asetosal dalam menghilangkan rasa nyeri?
2.
jelaskan efek samping yang dapat di timbulkan pada saat mengkonsumsi obat
analgetik!
3.
Bagaimana mekanisme kerja obat analgetik secara umum?
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan.G.Sulistia.
2007. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.
Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya, edisi
V. Penerbit PT Elex Media Komputindo kelompok Gramedia, Jakarta.
Wilmana, P.F. & Gan, S. 2007.
Analgesik-Antipiretik Analgesik
AntiInflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai, dalam: Farmakologi dan Terapi, Edisi
IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp.
207-209.
Terimakasih atas artikelnya sangat bermanfaat sekali, saya ingin mencoba menanggapi pertanyaan no 1
BalasHapusDimana astetosal ini merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX).
Benar, terima kasih jawabannya, disini saya mencoba melengkapi jawabannya Dimana Mekanisme kerja asetosal adalah dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) melalui beberapa mekanisme. Asetosal berikatan secara kovalen dengan sisa serin dari enzim siklooksigenase secara irreversibel, yang selanjutnya berakibat terjadinya hambatan pada sintesis prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan A2. Penghambatan pada sintesis prostaglandin dan prostasiklin akan menimbulkan efek anti-inflamasi, analgetik dan anti-piretik, sedangkan penghambatan pada prostasiklin dan tromboksan A2 akan menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terjadinya perpanjangan waktu perdarahan.
HapusHallo kak eva, disini saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
BalasHapusAdapaun efek samping dari Analgetik sebagai berikut:
Sakit perut
Sakit kepala
Kulit mudah memar
Telinga berdenging
Mual
Muntah
Kelelahan parah
Urin berwarna gelap
Mata dan kulit menguning
Diare
Sembelit
Saya akan coba menjawab pertanyaan no 2.
BalasHapusSetiap obat tidak bisa menuju reseptor yg spesifik, jadi setiap obat memberikan efek samping berbeda, seperti yang kita ketahui obat analgetik itu sangat bnyak, ada yg opioid, non opioid, tentu saja keduanya mempunyai efek samping berbeda.
Jadi peemasalahan disini obat analgetik mana yg anda tanyakan?
Terimakasih kak, artikelnya sangat membantu , disini saya mencoba menjawab permasalah no 3 yaitu Mekanisme umum dari obat-obatan golongan ini adalah dengan cara mengeblok biosintesis prostaglandin dengan cara menginhibisi enzim COX sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit.
BalasHapusHay eva..
BalasHapusSyaa akan mencoba menjawab permasalahan anda menurut saya efek samping dari obat analgetik ialah ketagihan sehingga setiap sakit sedikit harus mengkonsumsi obat analgetik tersebut
Terimakasih kak, artikelnya sangat membantu.
BalasHapusSaya ingin bertanya kak, bagaimana akibatnya jika leukosit dalam tubuh kadarnya tinggi?
Hay eva... Saya sedikit menambahkan jawaban soal yang pertama dan ke tiga...
BalasHapusJAWABAN 1
Mekanisme kerja asetosal adalah dengan menghambat enzim siklooksigenase melalui beberapa mekanisme. Asetosal berikatan secara kovalen dengan sisa serin dari enzim siklooksigenase secara irreversibel, yang selanjutnya berakibat terjadinya hambatan pada sintesis prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan A2. Penghambatan pada sintesis prostaglandin dan prostasiklin akan menimbulkan efek anti-inflamasi, analgetik dan anti-piretik, sedangkan penghambatan pada prostasiklin dan tromboksan A2 akan menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terjadinya perpanjangan waktu perdarahan.
JAWABAN 3
Mekanisme umum dari obat-obatan golongan ini adalah dengan cara mengeblok biosintesis prostaglandin dengan cara menginhibisi enzim COX sehingga mencegah sens... Baca selengkapnya