hematologi berasal dari bahasa Romawi yaitu
hemat yang berarti darah dan ology yang berarti belajar atau mempelajari. Hematology
adalah ilmu yang mempelajari aspek anatomi, fisiologi, dan patologi darah.
Komponen darah terdiri plasma dan unsur-unsur pembentuk darah yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit (Nurcholis et al., 2013).
Hematologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Khususnya jumlah dan
morfolog sel-sel darah, serta sumsum tulang. Darah adalah jaringan khusus yang
berbeda dengan organ lain, karena berbentuk cairan. Jumlah darah dalam tubuh
adalah 6-8% berat tubuh total. Empat puluh lima sampai 60% darah
terdiri darisel-sel, terutama eritrosit, leukosit dan trombosit. Fungsi utama
darah adalah sebagai mediatransportasi, serta memelihara suhu tubuh
dan keseimbangan cairan (Arifin et al, 2015).
Darah
merupakan bagian dari tubuh yang berperan penting dalam mempertahankan
kehidupan. Sebab, ia berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri. Darah berbentuk cairan, sehingga dapat didistribusikan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah. Volume dalam tubuh bervariasi, pada orang dewasa
volume darah sekitar 6 liter atau sekitar 7-8 % dari berat badan. Darah terdiri
dari komponen berbentuk dan komponen plasma. Komponen berbentuk kurang lebih
45% (eritrosit, leukosit, dan trombosit). Angka (45%) ini dinyatakan dalam
nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang didapatkan yang berkisar
antara 40 sampai 47 (Erna dan Supriyadi, 2015).
Pemeriksaan
hematologi rutin ialah pemeriksaan hematologi yang pada umumnya dilakukan
karena sering diminta (rutin). Parameter pemeriksaan hematologi rutin adalah
hitung hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit, indeks eritrosit, hitung
jumlah leukosit dan hitung jumlah trombosit. Pemeriksaan ini dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah complete blood count (CBC) yang jika diartikan
ke dalam bahasa Indonesia adalah hitung darah lengkap, sedangkan pemeriksaan
darah lengkap yang umum dilakukan di Indonesia adalah pemeriksaan hematologi
rutin dengan hitung jenis leukosit dan LED. Jadi, Istilah CBC yang benar
merujuk pada pemeriksaan Hematologi Rutin (Gilang, 2017).
Pemeriksaan
panel hematologi (hemogram) terdiri dari leukosit, eritrosit, hemoglobin,
hematokrit, indeks eritrosit dan trombosit. Pemeriksaan hitung darah lengkap
terdiri dari hemogram ditambah leukosit diferensial yang terdiri dari
neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit dan monosit (Menkes RI, 2011).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimakah mekanisme pembekuan darah?
2. Jelaskan dampak yang akan terjadi bila kekurangan
dan kelebihan darah!
3. Bagaimanakah cara mencegah anemia? Dan kenapa anemia rentan terkena pada wanita?
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,H.,
Agustina dan Z. Rizal. 2015. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Hylocereus
Undatus (Haw) Britt & Rose
Terhadap Jumlah Hemoglobin, Eritrosit dan Hematokrit Pada Mencit Putih Betina. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang.
18 (1).
Erna,N
dan K.Supriyadi. 2015. Penurunan Jumlah Eritrosit Darah Tepi Akibat Paparan Radiasi
Paparan Radiasi Sinar X Dosis
Radiografi Periapikal, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Indonesia.
Gilang,
N. 2017. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar, Edisi
2. Jakarta : Penerbit TIM.
KEMENKES
RI, 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan
RI.
Terimakasih atas artikelnya sangat bermanfaat sekali, saya ingin mencoba menanggapi pertanyaan no 2
BalasHapusKekurangan darah akan menyebabkan penyakit anemia Sedangkan Kelebihan darah akan menyebabkan Polisitemia.
Benar, Terima kasih atas jawabannya😊 disini saya akan menambahkan sedikit penjelasan dimana Anemia ini terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah, baik akibat perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi, atau kekurangan vitamin B12. Pada anemia yang cukup parah, penderita akan terlihat pucat, mudah lelah, dan sering sesak napas.
HapusSedangkan Polisitemia adalah salah satu jenis kelainan darah. dimana Darah menjadi terlalu kental akibat sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, stroke, hingga serangan jantung.
Hai eva, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1, Proses pembekuan darah melibatkan sel trombosit atau keping darah. Trombosit yang pecah akan mengeluarkan trombokinase. Pembekuan darah dibantu juga oleh protrombin dan fibrinogen di plasma darah. Ketiga komponen tersebut yang nantinya dapat menyebabkan proses pembekuan darah.
BalasHapusSemoga membantu :)
Terima kasih ,Benar kak, disini saya coba menambahkan sedikit dimana saya pernah membaca artikel "sehatq" oleh armita rahardini yang ditinjau dari dr. karlina lestari dimana Proses hemostasis dan pembekuan darah yang terjadi ketika ada bagian tubuh yang terluka adalah sebagai berikut:
Hapus1. Pembuluh darah bereaksi dengan memperkecil diameternya
Ketika perdarahan mulai terjadi, pembuluh darah akan mengerut dan menyempit untuk mengontrol jumlah darah yang keluar. Pembuluh darah yang mengkerut akan mengurangi aliran darah pada area yang terluka.
2. Sumbatan platelet
Tubuh akan mengaktifkan platelet sebagai respons atas munculnya luka. Platelet-platelet ini akan mengeluarkan semacam sinyal kimia yang bisa menarik sel-sel tubuh ke area yang terluka.
Platelet dan sel tubuh akan menggumpal, sehinga membentuk sumbatan pada luka. Proses ini membutuhkan peran dari protein bernama faktor von Willebrand, yang membuat platelet bisa saling menempel dan menjadi gumpalan.
3. Terbentuk helai fibrin
Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan faktor koagulasi di dalam darah. Protein-protein faktor koagulasi akan mendorong produksi fibrin, yaitu helai-helai protein yang sangat kuat dan saling terjalin untuk menutup area yang terluka.
Helaian fibrin tersebut akan diproduksi selama berhari-hari dan berminggu-minggu sampai luka di pembuluh darah tertutup serta sembuh sepenuhnya.
Terima kasih artikelnya sangat membantu, disini saya coba jawab no 3 yaitu Kondisi anemia sering terjadi pada perempuan, meski tak jarang juga dialami oleh pria dan anak-anak.
BalasHapusPenyebabnya beragam, mulai dari kehilangan darah dalam jumlah besar (misal saat menstruasi, melahirkan, atau karena kecelakaan), kelainan genetik, kekurangan nutrisi, hingga kanker.
Ada beberapa cara untuk mencegah anemia!
1. Penuhi Kebutuhan Zat Besi
2. Asupan Vitamin C
4. Stop Merokok
5. Hindari Alkohol
6. Batasi Kafein.
Baik , saya akan melengkapi jawaban dimana saya pernah membaca Johns Hopkins Medicine menjelaskan bahwa ketika kita anemia, darah tidak membawa cukup oksigen ke tubuh. Tanpa oksigen yang cukup, tubuh jadi tidak bisa bekerja secara maksimal.
HapusSelain membuat kita cepat merasa lelah, anemia juga membuat sakit kepala, serta irama jantung tidak teratur.
Anemia memang bisa menyerang siapa saja, tapi kaum wanita memang paling rentan mengalami kondisi ini.
Hal ini karena wanita mengalami siklus haid setiap bulannya, hamil, dan menyusui. Semua kondisi itu memperbesar kemungkinan untuk mengalami anemia.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1 :
BalasHapusProses pembekuan darah dengan tiga fase
1. Fase pertama.
Proses pembekuan darah manusia adalah pembekuan agregat pada trombosit sehingga menghentikan proses pendarahan sementara. Pada tempat luka tersebut nantinya trombosit akan mengikat kolagen pada tempat terjadinya luka di dalam permbuluh darah dan juga nantinya diaktifkan oleh thrombin yang terbentuk di dalam kaskade saat peristiwa koagulasi pada tempat yang sama. Nah, pada saat pengaktifan ini, trombosit akan mengalami perubahan bentuk karena bantuan dari zat fibrinogen dalam darah yang kemudian menjadikan trombosit menyumbat pembuluh darah yang robek tersebut.
2. Fase kedua.
Proses pembekuan darah selanjutnya adalah pembentukan jaring fibrin yang terikat dengan trombosit secara agregat sehingga menimbulkan sumbatan yang lebih stabil lagi dibandingkan dengan sumbatan yang pertama.
3. Fase ketiga.
Proses pembekuan selanjutnya yakni terjadi pelarutan baik secara pasial atau agregat pada hemastosis yang dilakukan oleh plasmin sehingga ini akan membuat penyumbatan menjadi lebih kuat lagi dibandingkan yang sudah terjadi sebelumnya.
Bagaimana cara menghilangkan pembekuan darah pada muka kerena terkena benturan di aspal?
BalasHapusBaiklah eva saya ingin menjawab mekanisme pembekuan adalah. Yaitu ketika terjadi luka trombosit akan menghasilkan trombokinase kemudian akan memicu protrombin untuk mengahsilkan trombin, kemudian dengan bantuan ion Ca dan vitamin K memicu fibrinogen menghasilkan fibrin. Sehingga terjadilah proses pembekuan darah
BalasHapus